Jumat, 13 September 2013

- Leave a Comment

Liga Nusantara Menjadikan Perkedel Para Kartel Sembako

Apa yang kutulis ini bukan sebuah upaya penceritaan pertandingan sepakbola, lari estafet, atau volli pantai, apalagi kontes bikini. Kurasa dunia ini tersusun atas komik, sepertinya, ketika aku terjaga. Kini para jagoan Liga Nusantara sudah tak tampak batang hidungnya, betul-betul sudah lama sekali. Sehingga segala urusan melawan kejahatan sudah ditangani kembali oleh pihak yang terkait dan berwenang, dalam hal ini bisa siapa saja berdasarkan aturan setempat yang berlaku. Tetapi kerja mereka memang lambat dan bertele-tele. Hal ini membuat semua warga merindukan kehadiran superhero jagoan nusantara yang tiada terkalahkan oleh para penguasa kejahatan yang melakukan kejahatan kapan pun dan di mana pun.

Sehingga di sini sepertinya telah menjadi puing-puing peradaban, aha mungkin ini terlalu berlebihan, tidak seperti itu, mungkin hal itu bisa dibaca di komik lainnya terbitan DC, Marvel atau Elex Media barangkali. Di sini, dunia mulai dikuasai oleh kartel sembako, segala upaya keji dengki tipu muslihat manipulasi tanpa ampunan mereka lakukan, sehingga membuat kesengsaraan terus menerus tiada hentinya kepada segenap masayarakat. Sebuah kartel yang tak hanya diketahui oleh kabar dari angin, semut berbisik, ataupun gajah menjerit, sehingga semuanya terasa makin menghimpit.

Pasar yang ramai oleh pedagang maupun pembeli, adalah tempat di mana sangat terasa terjadinya perubahan akibat kartel sembako. Meski harga melambung tinggi, tetapi keramaian itu seakan tak akan pernah sirna. Seperti semut-semut berpesta pora mengerubuti gula, aduh manisnya.

Mengapa akhir-akhir ini harga semakin melambung tinggi ya? kata seorang dari pasar sambil mengangkut sesuatu di karung yang digendongnya.
Apa karena Gundala sudah tidak ada? sergah seorang yang lewat di depan pengangkut sesuatu itu sambil berlalu begitu saja.
Ah, Ludah Beracun itu sudah merajalela, itu kan dedengkot dari kartel sembako, pasti Gundala telah diracuni oleh ludahnya, sehingga keadaannya seperti ini,. penjual tomat berkata sambil merapikan kembali tomatnya yang sudah berjejer rapi.
Seandainya Gundala meringkus kartel sembako, pasti orang yang tergabung di situ sudah dijadikan perkedel! semua pedagang di pasar itu seperti serempak membuat paduan suara dengan pernyataan tadi..

Cerita ini belum akan menceritakan kesaktian Gundala dan Liga Nusantara. Barusan tadi masih seputar kejadian di pasar. Siapa itu para Liga Nusantara, dan apa pula kesaktiannya, ada baiknya ikutilah dengan saksama.

Berpuluh tahun yang lalu, tepatnya tidak tahu, ada sebuah proyek rahasia yang dijalankan oleh para gerilyawan. Bukan sekadar kanuragan. Proyek itu menjadikan Kapten Nusantara kebal senapan. Kapten Nusantara tentu tiada lawan. Siapalah itu Kapten Nusantara? Tentu ia adalah gerilyawan yang terpilih diantara gerilyawan-gerilyawan yang ada. Sehingga ia menjadi ahli dalam pertempuran dan penyergapan. Merdeka, hidup Indonesia! begitulah pekikannya yang melegenda.  Itulah sebabnya mengapa kesuksesan dalam pertempuran dan penyergapan berdatangan.

Hal ini tentu disebabkan para lawan telah memiliki juga pasukan siluman yang kebal senapan. Tentu ini ada hubungan dengan kesuksesan pembentukan Kapten Amerika di era perang terdahulu, sehingga kabar itu berkembang hingga ke seluruh pelosok nusantara, sungguh tiada terkira. Karena di sini juga tidak ketinggalan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dari itu Kapten Nusantara diciptakan. Kapten Nusantara tidak membawa tameng di tangan kirinya seperti yang Kapten Amerika lakukan, tetapi senjata rahasia yang mematikan. Di setiap pertempuran gerilyawan, Kapten Nusantara selalu ada, karena memang dapat berpindah cepat antara pulau satu dengan pulau lainnya..

Yang paling kuingat adalah ketika Kapten Nusantara melawan Kapten Koloni, kata salah seorang veteran. Dengan kehebatan Kapten Nusantara yang dapat diandalkan, pertempuran terjadi berhari-hari hingga berbulan-bulan. Saling baku hantam dan tembak senapan tak terelakkan, dan tak lupa saling tipu--salah satu terlihat kalah tapi setelah lengah kemudian dibelah. Hingga memang takdir dan atas rahmat dari Tuhan bahwa Kapten Nusantara harus memenangkan pertempuran.

Karena perang telah selesai dan kemenangan ada di pihak kita, dan karena Kapten Nusantara memang aset berharga pemerintah Indonesia, maka dilakukanlah pembekuan sang Kapten Nusantara dan dipetieskan, tentu ini lebih canggih dari ikan cakalang di dalam boks pendingin. Pemimpin proyek pembekuan itu berujar, Semoga setelah ini, kamu bernama Kapten Indonesia! sebelum menutup pintu abadi di dalam pendingin itu. 

Hingga pada generasi berikutnya hadir Gundala: Sang Putra Petir.  Inilah saatnya petaka sesama bangsa sendiri dimulai. Selain membasmi kejahatan di bumi pertiwi, menumpas peredaran narkoba di penjuru negeri, tetapi ditinggalkan oleh kekasih tercinta, Gundala yang cendekia berhasil menghimpun superhero jagoan senusantara dan kemudian membentuk Liga Nusantara.

Tapi saat ini mereka telah uzur dan menghilang, ditambah kebijakan yang meminggirkan Liga Nusantara. Sudah cukup lama mereka menghilang dan pergi tanpa pesan. Kami semua merasa rindu sekaligus bertanya apakah mereka masih ada. Cucu dan cicit bangsa ini tentulah kurang mengenal mereka, karena memang kena pukau oleh jagoan superhero dari seberang. Mereka seperti artefak yang tak dikenal dan tak berguna.   

Kabar terkini adalah munculnya akun twitter dan facebok dengan nama savegundala dan juga savekaptennusantara. Sebuah upaya untuk menyelamatkan Gundala dan Liga Nusantara dari unsur politik yang telah meminggirkan superhero jagoan nusantara. Tapi rupanya hanya sedikit yang meresponnya, secuil yang menjawil.

Iya, Gundala sudah lama sekali ya tak bersua.
 Saya tahu, seseorang entah siapa telah berkonspirasi untuk menyingkirkan jagoan nusantara terutama Gundala supaya ditelan oleh keganasan persaingan dan pasar bebas.
Huh, ini pasti konspirasi... .
Hush, hati-hati bacotmu!
Tuh lihat, ada coretan di dinding!

Gundala yang berlari secepat kilat,
Apakah kau masih di sana?
Barang siapa pun, Gundala, Kapten Nusantara, semua superhero dalam Liga Nusantara.
Cepatlah, segera tumpas kartel sembako, buatlah mereka jadi perkedel.

Sepertinya upaya menghadirkan kembali para superhero jagoan sudah tidak tertahankan, kerinduan akan kehadiran superhero jagoan kian membuncah.  Saat ini sepak terjang Kartel sembako semakin merajalela, sehingga semua harga semakin melambung tinggi. Ada kabar bahwa salah satu kepanjangan tangannya yaitu Ludah Beracun telah menawan dan menyembunyikan bahan-bahan pokok di suatu tempat tersembunyi dimana tak seorang bisa mengaksesnya.

Ludah Beracun, yang merupakan salah satu kepanjangan Kartel sembako, tidak akan terkalahkan dengan mudah. Setiap pembela kebenaran dan keadilan yang berasal dari penegak hukum jujur ternyata dapat dengan mudah kena serangan maut, tendangan maut, pukulan maut, hingga terkapar tak sadarkan diri.    

Pada saat itulah terjadi peristiwa yang tak terduga. Tiba-tiba Ludah Beracun pun lidahnya bukan hanya kelu, tetapi telah babak belur diserbu oleh seseorang yang tak dapat diketahui dengan jelas. Seharusnya ada yang dapat mengabarkan peristiwa itu dengan cepat, tetapi peristiwa itu tanpa terasa telah terjadi. Tahu-tahu si Ludah Beracun sudah terkapar tak berdaya begitu saja. Didekatnya terkuak rahasia letak bahan-bahan pokok yang mulai menghilang yang kalaupun ada maka tak terkira harganya di pasaran.

Semua bahagia, karena hal itu sebuah tanda para superhero jagoan akan segera menampakkan diri lagi. Namun semua masih menunggu dengan harap-harap cemas, karena Kartel Sembako belumlah dapat dibuat menjadi perkedel. Baru terjadi di tingkat kepanjangan tangan dari Kartel sembako itu, yaitu Ludah Beracun.  

Harapan warga mulai tumbuh kembali, Kartel Sembako yang menggerogoti mulai dapat digigiti meski baru langkah awal saja.


Sekaranglah saatnya: Gundala, Kapten Nusantara, dan Liga Nusantara. Sudah saatnya. 

Penulis: Wahyu Heriyadi

Tulisan lain dari Wahyu Heriyadi

Kenali lebih dekat di sini:

Icon Icon mengumpulkan saja

0 comments:

Posting Komentar