Oleh: Apendi
(Sumber gambar: manga.about.com)
Pemuda itu tengah menuliskan sejumlah nama di diary hitamnya ketika bel pintu berdering memanggilnya. Dengan enggan, dia menyimpan buku itu di tempat rahasia yang aman, menguncinya dan membuka pintu rumah. Seorang pegawai negeri yang memakai pakaian dinas menyapanya, ”Yagami Raito?”
”Ya, saya sendiri.”
”Saya Fujimoto dari bagian
catatan kependudukan dari kantor distrik. Saya mengantar Ikigami untuk anda.
Ini surat buktinya, silakan diperiksa.”
Andaikan Kira terkejut, dia
tidak memperlihatkan perasaan itu sedetik pun.
Dia memeriksa beberapa file
dan selembar kartu yang memuat foto wajahnya beserta waktu kematiannya. 12.00
AM.
”Maaf, tolong tanda tangani
di sini!” Fujimoto membuyarkan lamunannya.
Kira menandatangani berkas
itu dengan tenang dan masuk ke rumah setelah selesai tanpa berkata apa-apa.
Untuk pertama kalinya Fujimoto mengantarkan Ikigami pada seseorang yang tak
memperlihatkan raut wajah terkejut, senang atau pun sedih.
Sisa
waktu 23. 59. 59
”Siapa tadi itu Light?”
tanya ibunya.
”Ah, bukan siapa-siapa.
Hanya menanyakan alamat.”
”Oh. Hei, Light, mau ke
mana? sebentar lagi makan siang sudah siap.”
”Aku mau kembali ke kamar
untuk belajar. Banyak tugas yang harus diselesaikan. Tolong jangan ganggu aku!”
Kira memasuki kamar dan mengunci
pintunya. Setelah itu—
”Sialan! Kenapa aku?!” dia membanting barang dan merusak beberapa
perabotan. Cermin di meja belajarnya yang tak pernah berbohong memantulkan
seraut wajah Iblis yang menderita.
”Light, kau tidak apa-apa?”
”Tidak ada apa-apa, Bu.
Hanya terpeleset!”
Sisa
waktu 23. 55. 00
”Huhuhu... sepertinya ada
kejadian menarik! Raito mau kau jelaskan padaku?” tanya Ryuku. Kira tidak
mempedulikan permintaan atau keberadaan Ryuku. Dia hanya terduduk frustasi
sambil menjambak rambutnya dan tenggelam dalam pemikirannya.
Ikigami.
Sialan, kenapa aku!? Fujimoto—biar kubunuh dia dulu sebelum aku mati. Tidak,
tunggu! Tenang. Selama ini aku tak pernah menggunakan Deathnote untuk kepentingan pribadiku. Selain itu, jika aku
membunuh pengantar Ikigami, L akan curiga dan jelas akan melacak Ikigami siapa
yang diantar sebelum Fujimoto mati terkena serangan jantung. Aku tidak boleh
membunuhnya dan aku tidak boleh kalah dari L walaupun hidupku tinggal sehari.
Apa kubunuh saja L? Aku tidak rela mati begitu saja! Biar kuajak L ke alam
baka. Ya! Tapi aku tidak bisa memastikan apakah L bekerja seorang diri atau
tidak. Bisa jadi ada L-L lain yang akan menggantikannya. Lagipula aku tidak
mengetahui nama aslinya sedangkan Misa lupa ingatan karena melepaskan hak kepemilikan
Deathnotenya. Sialan! Haruskah aku mati tanpa pernah mengetahui identitas
musuhku? Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?
Sisa
waktu 22. 30. 00
L sedang duduk dengan posisi
favoritenya sambil menggigit jari-jarinya. Secangkir kopi hangat dan camilan
manis bertebaran di meja kerjanya. Monitor di layar menampilkan berbagai
rekaman sejak terbunuhnya agen FBI, penyadapan di rumah Raito, penyekapan Misa
dan pengurungan Raito atas kehendaknya sendiri. Lain dari biasanya, hari ini
dia tampak gugup—setidaknya itulah yang dirasakan oleh Yagami-San.
Informasi ini memang sangat rahasia namun
berkat Watari yang menyampaikannya secara pribadi, aku mengetahui bahwa hari
ini Light Yagami mendapatkan Ikigami. Ikigami diantarkan oleh pegawai yang
bernama Fujimoto pada jam 12 siang. Jika benar, Light Yagami adalah Kira, saat
ini hatinya pasti sedang galau. Ini saat yang tepat untuk menangkapnya. Tapi
jika Light adalah Kira, dia tidak akan berbuat kecerobohan pada detik terakhir
sekalipun. Tergesa mungkin tapi ceroboh tidak. Sebaliknya, tekadnya untuk
membunuhku pasti semakin membesar. Bagaimanapun Kira bersifat kekanak-kanakan
dan tidak akan pernah mau kalah. Ini gawat! Lebih dari nyawaku—
”Ryuzaki, ada apa?” tanya
Yagami-San. L memandang orang yang diduga sebagai ayah Kira dengan tatapan yang
dramatis. Light Yagami sepertinya belum
atau tidak akan pernah memberitahu tentang Ikigami pada Yagami-San ataupun
keluarganya. Kira atau bukan, dia lebih baik meninggalkan dunia ini sendirian
dibandingkan harus betangis-tangis bersama keluarga di saat terakhirnya. Jika
dia Kira, dia pasti akan berusaha menemuiku dan membunuhku setelah membaca nama
dari wajahku.
”Tidak ada apa-apa.
Yagami-San?”
”Ya?”
”Aku mempunyai sebuah
hipotesa. Maukah anda melakukan sesuatu untukku?”
”Selama itu untuk
menghentikan Kira, apa saja akan kulakukan!”
”Jangan terlalu yakin dulu.
Permintaan ini mungkin sangat berat bagi anda tapi hanya anda yang mampu
melakukannya”
”....”
Sisa
waktu 22. 00. 00
”Ryuku!” panggil Raito.
”Ya?”
”Apa benar aku akan mati
esok pada jam 12 siang?”
”....”
“Jadi benar, ya?”
”Bukan begitu. Aku hanya
tidak mampu menjawab pertanyaanmu. Kau sudah tahu seorang shinigami tidak bisa
membocorkan rahasia mengenai sisa hidup pemegang Deathnote karena tidak tahu
apa yang akan dilakukannya jika si pemegang mengetahui sisa waktunya.”
Benar. Jika L mengetahui aku mendapatkan
Ikigami, dia mungkin akan menghentikanku dengan segala cara karena takut apa
yang akan kulakukan pada detik-detik terakhirku ini. Aku akan mati tapi aku
menang! (Kira tersenyum Iblis).
”Terlambat, Ryuk! Orang yang
datang tadi adalah pengantar Ikigami. Kartu ini disebut Ikigami yang
memberitahukan pada penerimanya bahwa dia akan meninggal 24 jam kemudian. Jadi
apa bedanya sekarang apakah aku mengetahui sisa waktu hidupku atau tidak? Kartu
ini sudah memberitahukannya. Ikigami belum pernah meleset dan salah orang.
Bagaimanapun, posisiku sekarang adalah sebagai pemegang Deathnote yang
mengetahui sisa hidupnya. Mau tahu apa yang akan kulakukan selanjutnya?”
”Hoooo... ini menarik!”
Ryuku tersenyum puas. ”Aku jadi tidak sabar menanti.”
Sisa
waktu 21. 00. 00
”Gawat, televisi
memberitakan bahwa para penjahat dari seluruh dunia meninggal terkena serangan
jantung dalam waktu dekat ini!” teriak Matsuda mengabarkan.
Yagami-san terpana.
”Ryuzaki, bagaimana kau bisa mengetahui hal ini?” tanyanya.
Dia menantangku. Sekarang, 99,99999% aku
yakin Light Yagami adalah Kira. Aku tidak mempunyai bukti untuk menangkapnya.
Dia menantangku untuk menghentikannya bagaimana pun caranya dan dia akan
menang. Bagaimana ini? Nyawa manusia lebih berharga dibandingkan egoku. Tapi
membunuhnya sama saja kalah. Masih ada kemungkinan Kira yang asli mengetahui
tentang Ikigami dan kecurigaanku pada Light, lalu melakukan pembunuhan
besar-besaran ini untuk memperbesar rasa curiga itu. Kemungkinan itu di bawah
1% tapi tetap ada. Jika aku membunuh Light sementara dia bukan Kira, maka aku
kekurangan tenaga dan otak untuk menangkap Kira. Dan kalau aku melakukan
kesalahan fatal itu, aku tidak pantas lagi mengejar Kira dan dapat dibilang aku
sudah kalah.
”Ryuzaki, korbannya sudah
mencapai seratus orang dan terus bertambah! Kita harus menghentikannya!” Aizawa
terlihat panik.
”Yagami-san, Aizawa,
Matsuda, dan Mogi, kemarilah aku ingin bicara!” perintah L.
Sisa
waktu 20. 40. 17
Bagaimana
L? Apa yang akan kau lakukan? jika kau tidak menghentikanku, korban akan terus
bertambah. Aku tak mempunyai waktu untuk menuliskan waktu kematian dan sebab
kematian penjahat yang kubunuh tapi ada beberapa yang kusiapkan agar rencanaku
berjalan dengan lancar. Setelah ini aku akan menemuimu dan membunuhmu.
Sisa
waktu 20. 19. 23
”Menelepon anakku dan
mengurungnya kembali? Apa maksudmu Ryuzaki! Kau masih mencurigai anakku sebagai
Kira?” Yagami-san berteriak emosi.
”Tidak, bukan mengurungnya
di dalam suatu tempat. Melainkan membiarkannya tetap di sini dan tidak boleh
keluar lagi dari tempat ini sebelum jam 12 siang esok. Selain itu dia harus
digeledah dan tidak diperkenankan memegang alat tulis dalam bentuk apa pun.
Kita tahu Kira membunuh korbannya dengan Deathnote dan jika dugaanku benar
bahwa Light Yagami adalah Kira, aku akan mati dalam waktu dua puluh tiga hari
setelah aku dan Light bertemu lagi. Itu tentu kalau dia menang dan berhasil
menuliskan namaku.”
Matsuda, Aizawa dan Mogi
tampak terkejut dan tidak mengerti.
”Tolong jelaskan, Ryuzaki!
Jika Raito-kun adalah Kira, bagaimana dia bisa mengetahui nama aslimu sedangkan
kami sendiri pun tidak tahu.”
”Ya, walaupun shinigami
pemilik buku Deathnote yang berhasil kita temukan tidak banyak membantu, aku
menduga seperti Kira kedua, Kira pertama juga dapat mengetahui nama seseorang
dengan hanya melihat wajahnya. Tapi mungkin untuk mempunyai kemampuan khusus
seperti itu, Kira harus merelakan sesuatu yang terlalu berharga sehingga dia menampik
kemampuan tersebut. Benar, kan, shinigami?” L bertanya pada Rem.
”Kalau kau sudah tahu, aku
tidak perlu menyembunyikannya lagi. Kemampuan itu disebut mata shinigami.”
jawab shinigami Rem.
”Selain itu, kondisinya
sekarang berbeda dan Kira akan melakukan apa pun untuk mempunyai kemampuan
itu.”
”Kira! Kira! Kau berbicara
seolah Light-kun sudah pasti Kira!” protes Matsuda.
L mengaduk cangkir kopinya.
”Hal itu akan kita ketahui setelah 23 hari dari sekarang Matsuda-san. Apakah
aku akan mati atau tidak.”
Dikurung?
pikir Yagami-san. Jam 12 siang esok? 23
hari lagi? Mata shinigami? Sesuatu yang berharga
Yagami-san tampak pucat.
”Ryuzaki, tolong jawab dengan jujur! Apakah anakku akan mati esok?”
Aizawa, Mogi, dan Matsuda
tampak terkejut dengan pertanyaan itu.
”Anda memang cerdas
Yagami-san.” Kata L dengan mulut penuh kue cake. ”Aku tidak tahu bagaimana cara
mengatakannya. Lagipula hanya Raito-kun yang berhak memberitahukan sisa
hidupnya pada Anda dan keluarganya.”
”Sisa hidup?” Aizawa dan
Matsuda berseru serempak. ”Apa maksudmu, Ryuzaki? Apakah Raito-kun sudah
dikendalikan Kira?”
”Tidak, bukan!” Yagami-san
yang menjawab. ”Jika anakku bukan Kira, Kira yang asli merasa tidak ada gunanya
membunuh anakku karena dia membantu mengalihkan perhatian L pada dirinya. Lagipula,
jika Kira sudah menuliskan nama anakku di dalam Deathnote yang lain, kurasa dia
tidak akan berbaik hati memberitahu sisa hidup Light.”
”Lalu apa, Komandan?” tanya
Matsuda.
”Tampaknya anakku
mendapatkan Ikigami.”
Ketiga anak buahnya
terkejut. ”Benarkah itu, Ryuzaki? Aizawa meminta konfirmasi.
”Ryuzaki, Raito-kun ada di
luar dan ingin bertemu!” sela Mogi-san.
”Baiklah, persilakan dia
masuk!”
Sisa
waktu 18. 35. 14
Raito memasuki kamar hotel
itu dan mendapatkan suasana mencekam yang penuh ketegangan menyelimutinya.
”Haha.. ada apa ini? Kenapa
semuanya diam? Sepertinya kalian sedang berbicara sesuatu sebelum aku datang
dan aku mengganggunya, ya?” ujarnya cukup santai untuk orang yang sisa hidupnya
tinggal delapan belas jam lagi.
Aizawa mengepalkan tangan dan
menguatkan diri untuk melangkah maju. ”Raito-kun, maaf, tapi saya harus
menggeledah anda untuk memastikan anda tidak membawa benda berbahaya termasuk
alat tulis dalam bentuk apapun.”
”Tunggu dulu. Ada apa, hei!”
”Tolong rentangkan kedua
tangan dan kaki anda!” perintah Mogi-san dengan tegas. Matsuda memejamkan mata
dan tampak gemetar. Dia tidak percaya. Aizawa-san selesai menggeledah dan
menyita alat tulis yang biasa dibawa Yagami Raito.
”Itu cuma pena, Aizawa-san.
Kau akan menyitanya?”
Aizawa-san menelengkan
kepalanya pada Raito dan berkata misterius, “Pena pun bisa membunuh,
Raito-kun.”
“Ayah, ada apa ini? Ryuzaki!
ini semua rencanamu, ya? Kau masih mencurigaiku sebagai Kira? Kau pikir aku
mempunyai Deathnote yang lain?” saat itu L yang sedang duduk di kursi putar
dengan gayanya, memutar kursi dan berkata, ”Katakan padaku, Kira, apakah kau
bisa membaca namaku sekarang?”
Lawliet
L****
Jelas
sekali, sisi lain Yagami Raito tersenyum kejam di dalam sana.
”Namamu? Apa maksudmu?”
Raito menatap ke sekeliling seolah berusaha mencari inspirasi dan pemahaman.
Dia menatap ayahnya, Matsuda, Mogi-san, Aizawa-san dan Rem.
”Oh! Ryuzaki, jadi kau
berpikir aku mempunyai kemampuan seperti Kira kedua yang mengetahui nama
seseorang dari wajahnya, begitu? Sekarang, katakan padaku, jika kau mengira aku
Kira, mengapa aku memerlukan kemampuan itu sekarang dan tidak memanfaatkannya
dari dulu?”
L bangkit dari kursinya,
berjalan mengelilingi Yagami Raito dan tiba-tiba memasangkan borgol panjang di
tangan kiri Yagami dan di tangan kanannya sendiri.
”Karena kau baru saja
mendapatkan Ikigami!” jawab L. Raito tiba-tiba meninju Ryuzaki.
”Kalau kau tahu, haruskah
kau mengatakannya di depan ayahku!?” teriaknya marah.
”Raito! Ryuzaki tidak
memberitahuku. Aku tahu sendiri.”
“Dengan petunjuknya, tentu!”
sahut Raito sarkatis. Ryuzaki yang terjengkang jatuh tiba-tiba melompat dan
menendang wajah Raito.
”Satu dibalas satu”
”Hei, kalian, sudah
hentikan!” Aizawa yang berbicara.
Sisa
waktu 16. 25. 47
”Ini menggelikan!” ujar
Raito sambil mengangkat tangannya yang terborgol. ”Ryuzaki, biar kutebak—Kau
berpikir aku sebagai Kira yang menerima Ikigami akan merelakan apa saja untuk
mempunyai kemampuan seperti Kira kedua untuk mendatangi dan membunuhmu. Kau
tidak bisa menolak kedatanganku karena jika kau menolak, aku akan membunuh
penjahat-penjahat di luar sana atau siapa saja dengan Deathnote yang lain. Tapi
penjahat-penjahat itu terus berguguran sejak aku datang sampai sekarang—”
”Ya, tapi frekuensinya telah
berkurang. Rupanya kau cukup cepat juga dalam menulis, ya?” sela Ryuzaki.
”Dan kau tidak bisa
mengurungku di suatu tempat karena bagaimana pun aku penerima Ikigami dan
berhak bebas di hari terakhirnya. Kau tidak yakin seratus persen bahwa aku
Kira. Jika kau yakin, kau pasti sudah mengikat kedua tangan dan kakiku serta
menutup mataku seperti yang kau lakukan pada Misa. Tapi apa yang kau lakukan
sekarang ini sama saja dengan mengurungku! Apa kau pikir sebagai orang yang
dingin, aku tidak mau mengucapkan salam perpisahan pada Ibuku dan Sayu?”
”Jika ingin mengucapkan
salam perpisahan, kau bisa menelepon mereka. Kau bisa saja menelepon nomor lain
atau yang mengangkat adalah orang lain dan hanya perlu meneriakkan namaku
sehingga kaki tanganmu bisa membunuhku. Itu memang mustahil karena Kira tidak
akan menyerahkan sembarang Deathnote pada orang lain. Tapi sebagai penerima
Ikigami, aku tidak bisa menghalangimu untuk mengucapkan salam perpisahan pada
keluargamu. Aku akan mengambil resiko itu.”
Yagami-san, Matsuda, Aizawa
dan Mogi mendengarkan debat mereka dalam keadaan yang canggung.
”Ah, lupakan! Kalau aku
menelepon mereka, mereka tentu ingin bertemu denganku. Ayah, tolong bilang pada
Ibu dan Sayu kalau aku tidak bermaksud pergi diam-diam. Hanya saja Ryuzaki
menghalangiku.”
”....”
”....”
”....”
”....”
”Light-kun, kau pandai
bersandiwara. Kau tahu kalau sejak dulu aku mencurigaimu sebagai Kira dan kau
tentu sudah menduga bahwa aku akan melakukan ini jika kau datang ke sini tidak
peduli besok kau akan mati. Jika sudah tahu, mengapa kau tetap datang?”
Raito tersenyum. ”Aku memang
ingin menghabiskan sisa terakhir hidupku untuk menangkap Kira. Karena itu, aku
tidak berkeberatan diborgol seperti ini. Hanya saja sebagai orang yang diakui
sebagai teman pertamamu, aku sedikit kecewa karena kau tidak mempercayaiku di
saat terakhir hidupku.”
”Ah, Light-kun! Sejak kapan
kau suka melodramatis begitu? Kira atau bukan, kau tetap temanku. Kira dapat
mengendalikan tingkah laku korbannya selama 23 hari setelah namanya ditulis
dalam Deathnote. Jika tidak ada penjahat yang meninggal pada hari ke 24, itu
sudah cukup membuktikan bahwa kau adalah Kira. Aku sudah menerangkan hal ini
pada Yagami-san dan yang lain.”
”Dan jika ada yang mati?”
tanya Raito.
”Berarti kau bukan Kira.
Sesederhana itu.” jawab Ryuzaki.
”Dan bagaimana perasaanmu saat
itu jika mengenang kembali hari ini?”
L tersenyum. ”Ikigami memang
hebat! Kau benar-benar suka mendramatisir suasana, sekarang! Aku sendiri pun
tidak berani memikirkan hal itu karena selama 23 hari berikutnya atau kalau
boleh kukatakan, selama sisa hidupmu.... aku tidak boleh bernapas lega walaupun
kau terborgol, karena kau akan mengambil kesempatan sekecil apa pun untuk
menuliskan namaku. Bisa jadi kau sudah atau akan menuliskan namaku dan sedang
tertawa dalam hati sekarang, karena tahu aku akan segera menyusulmu.”
”Ooohh... dan karena itu kau
sengaja membiarkan pena itu tergeletak di meja begitu saja? Kau sudah
memperingatkanku agar tidak menyentuh alat tulis dalam bentuk apa pun seperti
spidol, lipstik, tip-ex atau apapun. Jika aku menyentuhnya, kau, ayah, Aizawa,
Matsuda, dan Mogi-san akan berasumsi aku akan membunuhmu sehingga salah satu
dari mereka akan menghentikanku? Sarung pistol mereka tidak terkancing dan
salah satu dari mereka akan menembak sebelum aku sempat menulis, kan?
Sepertinya kau sungguh tidak sabar menunggu temanmu mati, Ryuzaki.”
”Teman bisa digantikan tapi
nyawaku cuman satu, Raito-kun!”
”KALIAN HENTIKAN! Raito,
jika kau mengambil alat tulis dalam bentuk apa pun, ayah sendiri yang akan
menembakmu!”
”....” (Raito)
”....” (Ryuzaki)
”Aku tahu ini menyedihkan
untukmu tapi ayah percaya kau bukan Kira! Jika Kira membunuh pada hari ke-24
nama baikmu akan bersih dan kau tidak akan penasaran di alam sana.”
”Ayah!” seru Raito
”Ya, ayah tahu harapan ini
sungguh bodoh! Tapi ayah berharap Kira akan membunuh pada hari ke-24 sebelum
ayah mengabdikan sisa hidup ayah untuk mengejar dan menangkapnya!”
00.
00. 05
00.
00. 04
00.
00. 03
00.
00. 02
00.
00. 01
00.
00. 00
Yagami Raito meninggal dalam
keadaan terantai di samping Ryuzaki tepat pada pukul dua belas siang sesuai
yang diperkirakan Ikigami. Kematian dan pengorbanannya untuk memelihara UU
Kemakmuran Negara agar masyarakat lebih menghargai nilai-nilai kehidupan
mendapatkan simpati dari masyarakat. Sejam sebelum kematiannya, Raito tidak
banyak bicara dan bahkan mengacuhkan permintaan terakhir dari ayahnya. Konon, L
menutup mata Yagami dan untuk pertama kalinya mengakui Raito sebagai dirinya
sendiri, ”Kira atau bukan, setelah urusanku selesai dengannya, aku akan
menghancurkan UU tersebut!”
Tapi tiga hari kemudian, L
dikejutkan dengan kedatangan shinigami bernama Ryuku yang memberitahunya bahwa
dia adalah pemilik Deathnote berikutnya. Ryuku membawa surat dan pesan dari
Raito.
L kau
benar! Aku adalah Kira. Sejak mendapatkan Ikigami, aku bertanya-tanya apakah
kau akan membunuhku jika aku mulai membunuhi orang-orang tidak bersalah? Aku
rasa jawabannya adalah, ya. (Tentu saja aku sedikit curiga kalau Ikigami itu
palsu dan bahwa semua ini hanyalah permainanmu). Walaupun tidak mempunyai bukti jika aku adalah Kira, kau akan
membunuhku walaupun itu berarti kau kalah. Tapi jika aku mulai membunuhi
orang-orang yang tidak bersalah, aku sudah kalah dulu darimu sebelum kau kalah
dariku. Tidak, aku tidak bisa melakukan itu. Deathnote bukanlah permainan.
Sejak awal, aku tidak pernah menggunakannya untuk kepentingan pribadiku. Aku
menggunakannya untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan damai—tidak ada
bedanya dengan UU Kemakmuran Negara dan Ikigami. Aku menggunakannya untuk
membunuh orang-orang yang pantas mati dan membawa kehancuran bagi masyarakat.
Beberapa dari orang yang kubunuh terdapat penerima Ikigami yang melakukan
kejahatan di hari terakhir hidupnya. Deathnote seperti Ikigami dapat menjadi
kartu kehidupan atau kematian bagi pemiliknya. Luar biasanya, aku mendapatkan
kedua kemewahan ini dalam rentang waktu hidupku yang singkat. Jika kau berpikir
Deathnote hanya membawa kehancuran bagi dunia ini, maka hancurkanlah bersamaan
dengan UU tersebut. O, ya, aku lupa mengatakan bahwa Deathnote dapat dirusak,
dibakar, atau dihancurkan dengan cara apa pun tanpa perlu takut dengan
konsekuensi kematian atasnya. Tidak, tidak, aku tidak berbohong dan menjebakmu
agar kau mati. Kau masih tidak percaya? Kalau begitu simpan sajalah Deathnote
itu di tempat yang sangat rahasia atau dijaga ketat.
Atau pergunakanlah. Jika kau percaya padaku
dan memilih untuk membakar Deathnote itu maka camkanlah hal ini — saat ini
terdapat empat buah Deathnote di dunia ini. Satu milik Ryuku, satu milik Rem,
satu yang sedang kau pegang dan satu yang disimpan oleh tim penangkap Kira
palsu. Tapi untuk masa yang akan datang, kita tidak pernah tahu berapa banyak
Deathnote yang akan jatuh ke Bumi dan berapa banyak shinigami yang datang. Jika
salah satu dari Deathnote itu terjatuh di tangan yang salah, maka kau akan tahu
apa akibatnya. Tidak ada cara lain melawan penjahat yang menggunakan Deathnote
dengan Deathnote itu sendiri. Jadi, menurutku, jika kau tidak ingin
menggunakannya sekarang, simpanlah sendiri sampai saat itu tiba—.
Satu hal lagi, jika kau mengganggap aku
sebagai temanmu, tolong pergunakanlah Deathnote satu kali saja pada hari ke 24
setelah aku mati. Bunuhlah seorang penjahat sehingga ayahku dapat lega
mengetahui kalau aku bukan Kira. Ryuku tidak mau diajak kerja sama soal ini.
Satu-satunya yang menjadi kecemasanku selama ini adalah bukan ketakutan untuk
membunuh ayahku sendiri jika terpaksa tapi jika kedokku terbongkar dan ayah
serta keluargaku mengetahui bahwa aku adalah Kira. Sekali lagi, aku tidak
menjebakmu mengenai peraturan 13 hari bahwa harus menggunakan Deathnote
semenjak penggunaannya yang pertama, adalah bohong.
Dan terakhir, persaingan di antara kita,
akulah pemenangnya L. Kalau kau berkeberatan, kau bisa menanyakan pada Ryuku
mengenai alasannya. Tapi jika kau tidak terima maka anggap saja seri.
Your
enemy
Kira
Ryuku menjelaskan bahwa Raito sudah
menyisipkan beberapa potongan Deathnote ke dalam kulitnya kalau-kalau dia
mendapatkan kesempatan untuk menuliskan nama L. Dia tidak mengambil resiko itu
karena akan menghancurkan hati ayahnya yang akan mengetahui bahwa dia adalah
Kira. L menjadi pemilik Deathnote berikutnya karena L adalah orang pertama yang
menyentuh lembaran kertas yang disisipkan di kulit Raito. Ryuku dan Raito
melakukan pertukaran mata. Mengenai motifnya, Ryuku tidak tahu karena untuk apa
melakukan pertukaran mata jika kau tidak mau atau bisa membunuh korbanmu? Ryuku
berasumsi bahwa Raito melakukan itu karena dia tidak puas mati sebelum
mengetahui nama asli L. Seharusnya Raito meninggal sebelum perkiraan Ikigami—tepat
½ dari sisa umurnya setelah melakukan transaksi mata. Tapi ada satu hal yang
dilakukan Raito agar kematiannya tepat seperti perkiraan Ikigami. Itu adalah
menuliskan namanya sendiri beserta waktu kematiannya di dalam Deathnote. Raito
merancang waktu kematiannya dengan memperhitungkan waktu kematian Ikigami dan ½
sisa hidup yang terbuang dari transaksi mata. Sampai kematiannya pun Kira tidak
pernah berhenti bereksperimen.
Deathnote, bagaimanapun berasal dari dunia
shinigami sedangkan kapsul Ikigami hanya memiliki kekuatan manusia jadi
Deathnote dapat membantu memperpanjang hidup manusia selama 23 hari ke depan
andaikata manusia itu terlanjur meminum racun apapun seperti sianida yang akan
membunuhnya dalam hitungan menit atau bahkan detik.
Inilah yang disebut kartu kehidupan bagi
Raito dan kartu kematian untuk L. Inilah alasan Kira berkata bahwa dia adalah
pemenangnya. Jika mau membunuh L, dia dapat terus hidup melewati jam 12 siang
dan berujar dengan tenang, ”Tampaknya Ikigami itu salah orang” atau semacamnya.
L yang kebingungan tidak mempunyai pilihan lain jika Raito memintanya untuk
membebaskannya. Dan setelah lepas dari pengawasan, Raito dapat dengan mudah
membunuh L walaupun 23 hari lagi dia akan mati dan ayahnya tetap tidak dapat
menghilangkan seratus persen kecurigaan bahwa anaknya adalah Kira.
***
0 comments:
Posting Komentar